Biarkan ku tertatih-tatih di jalanan
Biarkan air mataku menetes di pipiku
Biarkan ku tenggelam dalam kesedihan
Namun ku dapat mengukir senyuman di wajahmu
Aku tak butuh bunga di taman hatiku
Aku tak butuh penerang di dalam lubuk jiwaku
Karna kau telah mampu mengisi semuanya itu
Karna kau telah mampu mengukir sang surya di ragaku
Meskipun ku tak mampu berada di sampingmu
Meskipun ku tak ada di sela-sela kehidupanmu
Namun ku selalu ada di hatimu
Di dalam lika-liku jiwamu
Di sela-sela kehidupanmu yang sepi
Karna…
Kau menangis
Hatiku terasa sakit sekali
Karna…
Senyumanmu adalah berlian bagiku
Karna tetes matamu adalah kesedihanku
Karna dirimu adalah separuh nafasku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar