Rangkaian rasa terangkai dengan lugas..
Meranum bersama waktu..
Tumbuh besar berbarengan dengan canda..
Jabat tangan menghapus dosa, meleburkan kecanggungan..
Tawa menyembunyikan resah sampai akhirnya menangis sendiri..
Bersandar merenung , membebani pikiran , kadang pula tertawa kecil, menyalahkan masa lalu yang sudah terpilih ketika itu…
Dan akhirnya rumit menjadi jawab nya..
Seperti yang lain kembali kepada pengaduan gundah meminta
jawaban..yang lalu menghela nafas panjang sambil memijat kening yang
terasa penat..
Bersama lirih tulus terucap.. ” maaf sudah menjadikannya Rumit ”
sumber:
http://www.puisi.org/2012/11/01/rasa-dan-rumit/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar